
22 Tahun Layani Pasien Bibir Sumbing, Anita: Orang Tak Percaya Gratis...
- Awalnya hanya belasan pasien, kini Smile Train Indonesia membantu puluhan anak setiap bulannya di RS Mitra Sejati dan RS Medistra Medan. Pasien datang dari Batam dan Kalimantan
Medan Insight
MEDAN - Anita menceritakan perjuangan panjangnya selama 22 tahun membantu pasien kurang mampu mendapatkan akses operasi gratis bibir sumbing dan celah langit-langit.
Pekerja sosial dari Smile Train Indonesia, menjadi bukti nyata ketulusan dalam pelayanan kesehatan masyarakat tak selalu berjalan mulus. "Awal-awal saya cari pasien, susah sekali. Orang tak percaya gratis, pikirnya saya bohong," kata perempuan berdarah Aceh yang akrab disapa Inong, di RS Mitra Sejati.
- KAI Sumut Beri Penghargaan kepada Petugas Kebersihan yang Gagalkan Aksi Pencurian Kebel
- UMKM Gula Aren Jadi Unggulan BRI di Tengah Tren Hidup Sehat
- Yeti Tribe Indonesia Kenalkan Tim Balap untuk Ikuti Ajang Kompetisi Downhill Nasional
Seiring berjalannya waktu, kerja keras Anita membuahkan hasil. Awalnya hanya belasan pasien, kini Smile Train Indonesia membantu puluhan anak setiap bulannya di RS Mitra Sejati dan RS Medistra Medan. Pasien datang dari Batam dan Kalimantan.
"Saya rangkul satu per satu, dari mulut ke mulut akhirnya mereka percaya. Dulu bisa sampai 40 pasien sebulan," kenangnya.

Tak hanya mendampingi saat operasi, Anita juga memberi bantuan kemanusiaan lainnya. "Kalau ada yang tidak punya uang makan, saya bantu. Anak gak punya pampers, saya belikan. Ini sudah seperti ibadah buat saya," ujarnya terharu.
Dia menegaskan, sejak awal masuk hingga selesai kontrol pascaoperasi, pasien tidak dipungut biaya sepeser pun. Pelayanan menyasar masyarakat dari berbagai latar belakang.
"Namanya Indonesia, pasien kami dari berbagai suku, ada yang Aceh, Batak, Banten. Semuanya kami layani dengan kasih," pungkasnya.
Anita tetap setia menjadi garda depan mendampingi para pasien mendapatkan harapan baru untuk hidup yang lebih layak. Perannya tidak hanya menjadi jembatan antara pasien dan tenaga medis, juga menjadi sumber kekuatan dan semangat bagi para keluarga yang membutuhkan.