
Antisipasi HMVP, RS Haji Siapkan Kamar Isolasi
- “HMPV sudah lama ditemukan di Indonesia, kalau dicek apakah ada, itu ada. Saya sendiri kemarin melihat data di beberapa lab, ternyata beberapa anak ada yang terkena”
Medan Insight
MEDAN - Rumah Sakit Haji Medan menyiapkan sejumlah langkah-langkah dalam menghadapi Human Metapneumovirus (HPMV) bila kasusnya ditemukan di Provinsi Sumatra Utara. Virus ini menjadi momok yang mengkhawatirkan usai kasusnya merebak di China.
"RS Haji sudah menyiapkan kamar isolasi untuk pasien yang diduga mengalami HMVP. Ada tujuh tempat tidurnya," kata Kepala Bidang Pelayanan RS Haji Medan Anda Siregar, Minggu (19/1/2025).
Anda menjelaskan, ketujuh tempat tidur yang disiapkan berada di Ruang Marwa. Kamarnya memiliki tekanan negatif, sama seperti untuk penanganan Covid-19.
"Sejauh ini, Alhamdulillah khusus di RS Haji belum ada dirawat pasien HMVP," sebutnya.
Untuk kesiapsiagaan, rumah sakit milik Pemprov Sumut ini, melakukan sosialisasi dan membentuk tim Penyakit Infeksi emerging (PIE) yang terdiri dari dokter dan perawat.
- Program Klaster Usaha BRI Pacu Pertumbuhan Ekonomi Petani Merauke
- BRImo Jadi Andalan, Pengguna Super Apps Ini Capai 38,61 Juta di Indonesia
- Menko Pemberdayaan Masyarakat RI Apresiasi Desa BRILiaN Sebagai Inisiatif Unggulan BRI
"Tim PIE ada 15 orang, terdiri dari dokter spesialis paru, spesialis penyakit dalam dan perawat," ucap Anda.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat tidak panik karena HMPV bukan virus baru, sudah dikenal dalam dunia medis.

“HMPV sudah lama ditemukan di Indonesia, kalau dicek apakah ada, itu ada. Saya sendiri kemarin melihat data di beberapa lab, ternyata beberapa anak ada yang terkena,” katanya di Jakarta, Senin (6/1/2025).
Virus HMPV berbeda dengan Covid-19. Menurut Budi, Covid-19 merupakan virus baru, sedangkan HMPV virus lama yang sifatnya mirip flu dengan gejala batuk, demam, pilek dan sesak napas.
Penularan virus yang tidak mematikan ini, serupa dengan virus flu lain yaitu melalui percikan air liur atau droplet dari individu yang terinfeksi. Meski umumnya tidak berbahaya, kelompok rentan seperti anak-anak, orang lanjut usia dan individu dengan kondisi kesehatan tertentu tetap perlu waspada.
Menkes mengimbau masyarakat menjaga pola hidup sehat seperti cukup istirahat, mencuci tangan secara rutin, memakai masker saat merasa tidak enak badan dan segera berkonsultasi dengan tenaga medis jika muncul gejala yang mencurigakan.
“Ikuti protokol kesehatan 3M, menjaga jarak, mencuci tangan dan memakai masker, sama seperti Covid-19. Kita dapat mengatasi virus ini dengan baik, yang penting tetap tenang dan waspada,” kata Budi.