
Banjir dan Tanah Longsor, Dinas Kesehatan Sumut Salurkan Bantuan
- Banjir menerjang sembilan desa di tiga kecamatan di Tapanuli Selatan, berdampak pada 904 jiwa, meskipun tidak ada korban jiwa
Medan Insight
MEDAN - Hujan lebat mengguyur Sumatra Utara sejak Kamis (13/3/2025), Sungai Batang Ayumi dan Batang Angkola meluap, mengakibatkan banjir dan tanah longsor di berbagai wilayah.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Sumatra Utara Novita Rohdearni Saragih berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Padangsidimpuan dan Dinas Kesehatan Tapanuli Selatan untuk menanganinya.
Novi mengatakan, banjir dan longsor melanda seluruh kecamatan di Padangsidimpuan. Akibatnya 711 warga mengungsi, 3.309 jiwa terdampak, satu korban jiwa atas nama Fitrah Maidi (30) telah ditemukan, dua orang masih hilang, satu orang mengalami luka berat dan sudah mendapat perawatan medis.
- Arus Balik Mudik Tetap Nyaman, BRI Hadirkan Posko BUMN di Bandara dan Rest Area
- Produk Tradisional Indonesia UMKM Unici Songket Silungkang Berhasil Unjuk Gigi di Pasar Internasional
- Desa Wunut Jadi Panutan Berkat Program THR dan Jaminan Sosial untuk Warga
"Dinkes Padangsidimpuan telah mendirikan 22 pos kesehatan, didukung dokter, perawat dan bidan. Ketersediaan obat-obatan ditanggulangi farmasi Dinkes PSP, sementara Dinkes Sumut telah menyalurkan 20 item bantuan kesehatan," katanya, Selasa (18/3/2025).
Banjir menerjang sembilan desa di tiga kecamatan di Tapanuli Selatan, berdampak pada 904 jiwa, meskipun tidak ada korban jiwa. Selain itu, tiga desa lainnya di tiga kecamatan juga terdampak dengan delapan jiwa terdampak langsung.

Untuk menanggulangi ini, Dinkes Tapsel membentuk 15 pos pelayanan kesehatan, kebutuhan obat-obatan ditangani dinas kesehatan setempat.
"Dinkes Sumut juga membantu 18 item kebutuhan kesehatan untuk mendukung upaya penanganan di wilayah ini," ucap Novi.
Dinas Kesehatan Sumut berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan layanan kesehatan tetap berjalan bagi warga terdampak. Seluruh tenaga medis dihimbau sigap memberi pelayanan kepada korban.
"Kami terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan kebutuhan medis dan obat-obatan bagi masyarakat terdampak terpenuhi. Semoga warga yang berada di daerah rawan bencana tetap waspada dan mengikuti arahan dari petugas kesehatan," ujar novi.
Tim medis, relawan dan pemerintah daerah terus berupaya memulihkan kondisi di wilayah terdampak, termasuk pencarian korban hilang dan pemulihan fasilitas umum yang rusak akibat banjir dan tanah longsor.
"Bencana ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem. Pemerintah dan masyarakat bekerja sama meminimalkan dampak bencana di masa mendatang," katanya lagi.