Disperindag ESDM Sumut gelar Promosi dan Temu Bisnis di Ringroad City Walk Medan
Medan Insight

Disperindag ESDM Sumut Gelar Promosi dan Temu Bisnis IKM

  • Rosnina Nasution, pelaku IKM dari Desa Cinta Air, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdangbedagai, mengolah purun, tumbuhan liar yang biasa hidup di air atau rawa yang dianggap gulma menjadi tas, keranjang, kotak tisu dengan pewarna alami
Medan Insight
Canyon Gabriel

Canyon Gabriel

Author

MEDAN - Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Provinsi Sumatera Utara menggelar Promosi dan Temu Bisnis di Ringroad City Walk Medan, 19-21 September 2025. Tujuannya mempromosikan produk Industri Kecil dan Menengah/Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (IKM/UMKM), memperluas pasar, menjalin kemitraan dengan industri besar, serta memperkuat rantai pasok.

Kepala Disperindag ESDM Provinsi Sumut Fitra Kurnia mengatakan, kegiatan ini bentuk kepercayaan Kementerian Perindustrian yang meminta membuat kegiatan yang bisa menjembatani pelaku industri kecil, pengelola kawasan industri dan pelaku industri besar.

"Saling berkolaborasi ke arah pembangunan industri yang lebih baik,” katanya, Jumat (19/9/2025).

Regulasi pendukungnya adalah Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian, Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Perlindungan dan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM, serta Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 14 Tahun 2021 tentang Pengembangan IKM di Sentra IKM One Vilage One Product.

Hilirisasi produk unggulan daerah harus berjalan untuk meningkatkan daya saing dan membuka lapangan kerja baru. Ia menekankan bahwa kolaborasi antara IKM dan industri besar bukan lagi pilihan, melainkan keniscayaan untuk memperkuat perekonomian daerah. Pertemuan seperti hari ini menjadi bukti bahwa kemitraan dapat diwujudkan melalui komunikasi yang terbuka, saling membutuhkan dan saling percaya.

"Tak hanya menampilkan produk, kegiatan ini membuka peluang pelaku IKM mengenalkan inovasinya ke pasar yang lebih luas," kata Kurnia mengutip kata sambutan wakil gubernur yang dibacakannya.

Kepala Bidang Pengembangan Peridustrian, E Irfan Hulu menambahkan, peserta yang berpartisipasi mengisi 20 stan. Setiap stan diisi dua pelaku IKM yang mewakili kabupaten dan kota, mulai dari Toba, Dairi, Pakpak Barat dan Medan. Hadir juga industri besar dan pengelola kawasan industri seperti PT Sari Indofood, Kamar Dagang dan industri (Kadin) Sumut, Bank Sumut dan Bank Indonesia.

Rosnina Nasution, pelaku IKM dari Desa Cinta Air, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdangbedagai, mengolah purun, tumbuhan liar yang biasa hidup di air atau rawa yang dianggap gulma menjadi tas, keranjang, kotak tisu dengan pewarna alami.

“Selama ini purun dianggap pengganggu tanaman padi. Kami olah menjadi kantong plastik ramah lingkungan,” katanya.

Produksinya sudah merambah pasar internasional seperti Singapura, Malaysia, Arab Saudi dan Korea Selatan. Setelah mengikuti pelatihan, Rosnina bisa memanfaatkan media sosial untuk promosi dan mencatat omzet tahunan Rp300 juta lebih.

“Berdiri pada 2018, memberdayakan ibu rumah tangga di lima sentra produksi. Kami optimistis bisnis ini akan berkembang," ucap Rosnina.