IDX
Ekonomi & Pariwisata

ESG untuk Pemulihan Ekonomi Pascapandemi

  • "Kegiatan ini diharapkan juga dapat mengubah mindset dari pelaku bisnis bahwa growth perusahaan dapat dicapai dengan tetap menyelaraskan..."
Ekonomi & Pariwisata
Mei Leandha

Mei Leandha

Author

MEDAN - Tanpa terasa, pandemi Covid-19 memasuki tahun kedua. Tantangan global, perubahan iklim dan pandemi masih akan berlangsung di berbagai negara termasuk di Indonesia. Kemampuan beradaptasi setiap individu diuji untuk melewati krisis kehidupan yang ditimbulkan.

Kesadaran masyarakat pun semakin meningkat atas keterkaitan perubahan iklim dan pandemi. Jalan keluarnya, diperlukan langkah bersama untuk menangani dampak negatif yang timbul di berbagai aspek. Tantangan ini kemudian mendorong berbagai pihak, khususnya para investor global maupun dalam negeri untuk semakin menyadari pentingnya penerapan aspek Environmental, Social and Governance (ESG) dalam seluruh aktivitas bisnis dan pembangunan.

Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Sumatera Utara Muhammad Pintor Nasution dalam siaran pers yang diterima HalloMedan.co menjelaskan, penerapan ESG diharapkan membantu pemulihan ekonomi pascapandemi secara berkelanjutan. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya kepedulian investor mengenai aspek ESG yang ditunjukkan melalui hasil survei skala global yang dilakukan BNP Paribas Global tentang minat terhadap produk keuangan dari perusahaan berbasis ESG.

"Terdapat peningkatan sebesar 20 persen atas pertimbangan investor terhadap aspek sosial sejak pandemi Covid-19 terjadi. Kemudian, sebanyak 79 persen responden setuju dengan mempertimbangkan aspek sosial akan memberikan dampak positif juga bagi investasi jangka panjang dan manajemen risiko mereka," kata Pintor, Jumat (30/7/2021).

Hal tersebut adalah peluang yang harus dimanfaatkan. Untuk itu, dibutuhkan upaya bersama yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan untuk dapat memasukkan inisiatif-inisiatif yang mendukung implementasi ESG serta turut mengintegrasikan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) dalam setiap kebijakan, strategi dan kegiatan bisnisnya.

Upaya tersebut bertujuan agar pemulihan perekonomian dan keuangan berkelanjutan di Indonesia tercapai. Beberapa upaya yang dilaksanakan sebagai bentuk komitmen regulator mendukung penerapan ESG di lingkungan pasar modal Indonesia diantaranya dengan bergabungnya PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menjadi partner dalam Sustainable Stock Exchange (SSE) pada 18 April 2019 serta sebagai Task Force on Climate-related Financial Disclosures (TCFD) Supporters pada 15 Juni 2021.

"Keterlibatan dalam kedua organisasi gugus tugas tersebut, diharapkan turut menghasilkan program-program yang mendukung penerapan ESG di lingkungan pasar modal Indonesia," kata Pintor.

Dalam kancah internasional, peran Indonesia semakin diakui oleh negara-negara di dunia. Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah atau presidensi pada ajang The Group of Twenty (G20) 2022. Memperhatikan bahwa pada G20 2021 Italia mengusung tiga pilar yang saling terintegrasi yaitu People, Planet and Prosperity (3P), maka untuk menjaga  
kesinambungan agenda dan dalam rangka berperan serta dalam program Road to G20 Indonesia 2022 serta sebagai bentuk inisiatif lanjutan dari regulator pasar modal Indonesia mendukung peningkatan pemahaman sekaligus implementasi terkait ESG, maka Otoritas Jasa keuangan (OJK) bersama Self-Regulatory Organization (SRO) yang  
terdiri dari BEI, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menyelenggarakan ESG Capital Market Summit 2021 dengan tema “Pursuing Sustainable Finance in Indonesia Capital Market”.

Acara ini merupakan rangkaian dari ESG Capital Market Exhibition and Showcase 2021 serta termasuk dalam rangkaian kegiatan 44 tahun diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia. Dihadiri oleh perusahaan tercatat, anggota bursa, perusahaan binaan IDX Incubator, Bank Kustodian, manajer investasi, agen penjual efek Reksa Dana serta perwakilan asosiasi, investor institusi, wartawan pasar modal dan stakeholders pasar modal Indonesia lainnya, diharapkan acara ini memberikan dampak positif pada iklim bisnis, investasi dan pemulihan perekonomian Indonesia serta tercapainya keuangan berkelanjutan di Indonesia.

Sebagai upaya mendukung pemerintah dalam rangka mencegah penyebaran virus Covid-19 melalui Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4, ESG Capital Market Summit 2021 diselenggarakan secara virtual melalui platform Zoom serta ditayangkan secara live di YouTube resmi Indonesia Stock Exchange.

ESG Capital Market Summit 20021 menghadirkan narasumber serta pembicara dari pemerintah maupun dari tokoh ESG pada Selasa (27/7/2021). Turut dihadiri Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang menyampaikan Keynote Speech dengan tema “The Development of ESG Policies and Implementation in Indonesia”, serta meresmikan pembukaan acara ESG Capital Market Summit 2021.

Acara ESG Capital Market Summit 2021 dibuka dengan laporan kegiatan yang disampaikan Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi yang dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso. Acara ini merupakan ajang pembuka dari rangkaian  ESG Capital Market Exhibition and Showcase 2021 untuk para stakeholders pasar modal Indonesia agar dapat mendukung peningkatan awareness dan mendorong implementasi aspek ESG dalam kegiatan bisnis operasi seluruh pihak di Indonesia.  

Acara dilanjutkan dengan rangkaian diskusi panel yang menghadirkan narasumber ternama, diantaranya Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) sekaligus Ketua Tim SDGs  
(Sustainable Development Goals) Sekretariat SDGs Indonesia, Arifin Rudiyanto yang memberikan pemaparan dengan tema “Measuring Indonesia Business Contribution to The SDGs”.

Berikutnya tampil sebagai pembicara, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Sunarso, memberikan pemaparan dengan tema “The ESG Journey for Public Companies, including ESG Pioneers in Reporting and Implementing ESG”.  

Sementara CEO Sintesa Group and President of Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) Shinta Kamdani, memberikan pemaparan dengan tema “Indonesia ESG Investing Trends”. Sesi diskusi panel dipandu Ade Mulya dan ditutup dengan sesi tanya jawab.

Dengan diselenggarakannya ESG Capital Market Summit 2021 diharapkan para pelaku pasar dapat mempersiapkan diri dalam penyusunan inisiatif-inisiatif penerapan ESG, serta turut mengintegrasikan prinsip-prinsip SDGs dalam setiap kebijakan, strategi dan kegiatan bisnis operasional untuk mendukung pencapaian keuangan berkelanjutan di pasar modal sehingga pasar modal Indonesia dapat semakin maju serta berkontribusi bagi pemulihan perekonomian.

"Kegiatan ini diharapkan juga dapat mengubah mindset dari pelaku bisnis bahwa growth perusahaan dapat dicapai dengan tetap menyelaraskan setiap kegiatannya untuk selalu menjaga lingkungan hidup, penggunaan sumber daya secara bijaksana dan mendukung kesejahteraan sosial melalui pemberdayaan masyarakat sekitarnya," tutup Pintor. [Me1]