
FSRU Lampung Terima Kargo LNG
- Pemanfaatan LNG berpotensi mengurangi emisi karbon sampai 25 persen, tidak ada emisi sulfur, debu dan partikel lainnya sehingga berkontribusi pada lingkungan yang lebih baik
Ekonomi & Pariwisata
sumatrakini.com - Floating Storage and Regasification Unit (FSRU) Lampung kembali menerima kargo Liquefied Natural Gas (LNG) untuk melayani kebutuhan pembangkit listrik sebesar ±132.800 m³ dari Lapangan Tangguh, Papua. Penerimaan LNG dilakukan dengan proses Ship-to-Ship Transfer (STS) oleh anak usaha PGN yakni PT PGN LNG Indonesia (PLI) pada 27-29 Oktober 2025. STS ini merupakan penerimaan kargo ke-19 sepanjang 2025.
“Pencapaian ini menunjukkan dedikasi dan sinergi melayani kebutuhan energi dalam negeri dengan menjaga keandalan operasi LNG di FSRU Lampung, khususnya untuk pemenuhan pasokan gas sektor kelistrikan. Kami berkomitmen dalam setiap STS berjalan aman, lancar dan tepat waktu,” ujar Direktur Utama PLI Nofrizal, Jumat (31/10/2025).
Optimalisasi FSRU Lampung, lanjut dia, merupakan salah satu infrastruktur vital untuk meningkatkan pemanfaatan LNG domestik. Dengan infrastruktur beyond pipeline ini, membuktikan kapabilitas perusahaan dalam mengelola infrastruktur LNG dan meningkatkan posisi dalam distribusi gas bumi nasional.
- Tidur di Tempat Terang Ternyata Bisa Tingkatkan Risiko Penyakit Ini
- Deretan CEO Dunia dengan Gaji yang Sulit Dipercaya Nilainya
- BRI Jadi Sahabat UMKM Tekstil Asal Bekasi dalam Bangkit dari Kegagalan
Sepanjang 2025, FSRU Lampung telah menyalurkan LNG dengan volume mencapai 53.496.916,60 MMBTU atau 175.97 BBTUD. LNG menjadi bagian penting dalam melayani kebutuhan energi di sektor industri dan pembangkit listrik khususnya di wilayah Sumatra Selatan dan Jawa Bagian Barat. FSRU Lampung memiliki kapasitas penyimpanan LNG mencapai 170.000 m3 dan kapasitas regasifikasi LNG sebesar 240 MMSFD.
Sebagai tambahan informasi, pemanfaatan LNG berpotensi mengurangi emisi karbon sampai 25 persen, tidak ada emisi sulfur, debu dan partikel lainnya sehingga berkontribusi pada lingkungan yang lebih baik.
“Dengan terlaksananya STS kali ini, diharap semakin meningkatkan kontribusi PLI sebagai bagian dari subholding gas dalam menghadirkan energi bersih untuk Indonesia. Mendukung transisi energi menuju net zero emission,” kata Nofrizal.
