
Karhutla Mendominasi Bencana di Indonesia
- Titik api teridentifikasi di wilayah Nagarisibaganding, Kecamatan Girsangsipangan, membakar lahan seluas 10 hektar
Nasional & Internasional
sumatrakini.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sejumlah peristiwa bencana pada 10-11 Juli 2025. Empat kejadian baru didominasi kebakaran hutan dan lahan atau Karhutla, khususnya di Indonesia bagian barat wilayah utara.
Karhutla pertama dilaporkan terjadi di Desa Batangbaruharjulu, Kecamatan Padang bolak dan Desa Sipaho, Kecamatan Halongonan, Kabupaten Padanglawas Utara, Sumatra Utara. Total lahan yang terbakar seluas 23 hektar.
Api dipadamkan Satgas Karhutla gabungan. Penyebab kebakaran masih diselidiki pihak berwenang. Kebakaran hutan dan lahan juga terjadi di Kabupaten Simalungun. Titik api teridentifikasi di wilayah Nagarisibaganding, Kecamatan Girsangsipangan seluas 10 hektar.
- Tanaman Hias Jadi Aset Ekonomi, Klaster Usaha BRI Bawa Harapan Baru untuk Warga
- BRI Perkuat Inklusi Keuangan Nasional dengan Jangkauan 67 Ribu AgenBRILink
- RSU Haji Medan Raih Bintang Tiga dari BPJS Kesehatan
BPBD bersama tim gabungan masih melakukan pemadaman dengan mengerahkan satu unit mobil pemadam kebakaran guna mengantisipasi meluasnya titik api. Petugas juga masih menyelidiki penyebab kebakaran.
Karhutla pun terjadi di Nagarisaruaso, Kecamatan Tanjungemas, Kabupaten Tanahdatar, Sumatra Barat pada Rabu (9/7/2025). BPBD setempat melaporkan luas lahan yang terbakar mencakup 10 hektar. Sampai Kamis, api masih menyala. Tim gabungan terus berupaya melakukan pemadaman.
Kejadian serupa juga terjadi di Dusun Cikalong, Desa Tomo, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, pada Rabu siang. Titik api terpantau di area hutan dan lahan milik Perhutani. Penyebab kebakaran belum dapat dipastikan. Api berhasil ditaklukan tim gabungan.

Merespons serangkaian peristiwa karhutla, BNPB mengingatkan pemerintah daerah dan masyarakat pentingnya upaya pencegahan dengan menghindari membakar sampah atau membuka lahan dengan cara membakar, tidak membuang puntung rokok sembarangan, apabila menemukan titik api yang berpotensi memicu karhutla segera padamkan sehingga tidak bereskalasi menjadi kebakaran.
Seluruh pihak diminta melakukan deteksi dini dan pengawasan yang dapat dimulai dari patroli rutin di daerah rawan kebakaran. Optimalkan menara pengawas dan pos jaga, memantau informasi cuaca secara rutin dan berkala.
BNPB mengingatkan, daerah lain juga didominasi bencana banjir, banjir bandang dan tanah longsor. Hal ini dipengaruhi anomali cuaca yaitu kondisi penyimpangan dari pola cuaca normal di suatu wilayah. Anomali cuaca ditandai dengan kondisi suhu yang lebih panas atau lebih dingin dari biasanya, curah hujan yang tidak terduga, kekeringan berkepanjangan, atau kejadian ekstrem lain yang tidak sesuai dengan musim atau norma historis.
Bencana adalah urusan bersama, konsolidasi dan koordinasi seluruh pihak sangat diperlukan mulai dari pencegahan, penanganan darurat sampai pemulihan.