Komdigi bekerja sama dengan Indosat menyelenggarakan pelatihan AI untuk ASN muda
Teknologi & Science

Komdigi dan Indosat Latih ASN Muda Kuasai AI

  • Kebutuhan penguasaan AI dan Big Data sejalan dengan arah pembangunan nasional, tertuang dalam Undang-Undang Nomor 59 Tahun 2024 tentang RPJPN 2025-2045
Teknologi & Science
Canyon Gabriel

Canyon Gabriel

Author

sumatrakini.com - Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia bekerja sama dengan Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) menyelenggarakan pelatihan kecerdasan artifisial atau Artificial Intelligence (AI) untuk ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) muda. Mengusung tema “Next-Gen ASN: Leading with AI,” inisiatif ini membekali ASN dengan keterampilan strategis dan praktis untuk mengakselerasi reformasi sektor pelayanan publik berbasis teknologi.

Kepala Badan Pengembangan SDM Kementerian Komdigi Boni Pudjianto mengatakan, di era perkembangan teknologi saat ini, kecakapan digital bukan lagi opsi, melainkan keharusan. Dalam mengakselerasi reformasi sektor pelayanan publik, aspek utama yang perlu diperkuat adalah sumber daya manusianya. 

“Karena itu, kami menggandeng para ahli seperti Indosat untuk membekali ASN dengan kompetensi teknologi terkini,” ucapnya, Kamis (2/10/2025).

“Sebagai bagian dari pemerintahan, kita punya peran sangat penting. Harus bisa beradaptasi, berinovasi dan menjadi yang terdepan dalam memanfaatkan teknologi ini. Di sinilah peran kita, para ASN muda, sangat dibutuhkan. Kita adalah generasi yang akan memimpin birokrasi di era digital,” sambung staf khusus menteri Komdigi, Alfreno Kautsar Ramadhan.

Kebutuhan penguasaan AI dan Big Data sejalan dengan arah pembangunan nasional, tertuang dalam Undang-Undang Nomor 59 Tahun 2024 tentang RPJPN 2025-2045. Transformasi digital pemerintahan, termasuk penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), menempatkan AI dan Big Data sebagai pilar utama menuju smart government. Mencakup perumusan strategi, pengukuran kinerja berbasis Indikator Kinerja Utama (IKU), hingga compliance check terhadap standar pelayanan publik.

Tren global juga menunjukkan urgensi serupa. Hasil survei PwC pada 2024 mengungkap bahwa 76 persen pekerja di Indonesia percaya generative AI meningkatkan efisiensi kerja dalam 12 bulan ke depan, lebih dari 50 persen melihatnya sebagai peluang untuk memperoleh keterampilan baru. Fakta ini mempertegas pentingnya pengembangan kompetensi ASN agar semakin adaptif dalam menghadirkan layanan publik yang cepat, transparan dan berkualitas.

Chief Legal and Regulatory Officer IOH Reski Damayanti menegaskan, pihaknya mendukung inisiatif Komdigi membekali ASN dengan kecakapan AI. Kesiapan aparatur negara dalam memanfaatkan teknologi akan menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam peta transformasi digital global.

Pelatihan membahas materi seputar pengenalan konsep dasar AI, panduan prompt engineering sampai strategi meningkatkan produktivitas kerja. Penyampaian modul pembelajaran dipaparkan para pakar dari mitra global Indosat seperti Google dan McKinsey. Agenda ini juga menekankan pentingnya etika dan tata kelola AI untuk mendukung akuntabilitas dan transparansi dalam pemerintahan.

“Sebagai bagian dari tujuan besar memberdayakan Indonesia, Indosat siap menjadi mitra pemerintah menyiapkan ASN unggul dan siap AI, demi pelayanan publik yang adaptif dan berkualitas,” kata Reski.