Ketua DPD Partai Golkar Sumut Musa Rajekshah berbincang dengan Tuan Guru Thariqat Naqsabandi Syekh Zikmal Fuad
Medan Insight

Kunjungi Kampung Basilam, Ini Kata Syekh Zikmal Fuad yang Bikin Musa Rajekshah Terkejut

  • Saat duduk bersama di lantai, Syekh Zikmal bercerita kalau almarhum ayahnya Muhammad MR adalah kader dan pernah menjadi anggota dewan
Medan Insight
Dinda Marley

Dinda Marley

Author

MEDAN - Ketua DPD Partai Golkar Sumut Musa Rajekshah bersama Bupati Labuhanbatu Utara Hendri Yanto Sitorus, Sekretaris Golkar Sumut Datuk Ilhamsyah dan pengurus lainnya mengunjungi Kampung Basilam di Kecamatan Padangtualang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

Niatnya, bertemu Tuan Guru Thariqat Naqsabandi Syekh Zikmal Fuad, memberikan hewan kurban untuk jemaah dan warga sekitar, ditutup Shalat Jumat dan menyantap hidangan. Partai Golkar Sumut menyumbang satu ekor lembu, total ada 35 ekor lembu yang dikurbankan, dibagikan kepada 3.000-an Kepala Keluarga di sembilan dusun pada Iduladha 1443 Hijriah kemarin.

Saat duduk bersama di lantai, Syekh Zikmal bercerita kalau almarhum ayahnya Muhammad MR adalah kader dan pernah menjadi anggota DPRD Kabupaten Langkat dari Partai Golkar.

"Waktu itu, saya masih delapan tahun, dia aktif di Golkar. Akrab dengan mantan Bupati Langkat M Iscad Idris yang menjabat dua periode yaitu 1974 dan 1979," katanya, Jumat (8/7/2022).

Zikmal berharap partai bewarna kuning ini lebih baik lagi di masa yang akan datang. Dirinya senang dengan kedatangan Musa dan rombongan. Dia bilang, keluarga Musa akrab dengan Basilam, banyak memberi kebaikan.

"Nanti, kalau merancang dan merencanakan sesuatu, jangan pernah terbesit bahwa kita ahli di bidangnya. Semuanya karena Allah..." pesannya.

Mendengar penuturan Zikmal, Musa mengangguk. Kemudian membuka kata dengan pengakuan kalau dirinya terkejut saat mengetahui orangtua Tuan Guru Basilam saat ini adalah kader partai.

"Saya terkejut, baru ini saya dengar orangtua Tuan Guru kader partai. Kedatangan kami ke sini pun untuk meminta doa. Semoga Partai Golkar menjadi partai yang solid secara internal, dicintai dan sayangi masyarakat dan dipilih pada 2024 nanti. Saya tekankan, siapa pun yang memimpin nanti agar memperjuangkan kepentingan rakyat, demi kemajuan daerah kita," kata pria yang juga menjabat wakil gubernur Sumut itu.

Langkat dan Kampung Babussalam

Ahli sejarah Fachruddin Ray menyebut, Langkat berasal dari nama pohon yang buahnya mirip langsat. Buah langkat lebih besar
dari langsat namun lebih kecil dari duku. Rasanya pahit dan kelat. Dulu, pohon ini tumbuh di hilir Sungai Batang Serangan yang mengaliri Kota Tanjungpura. Nama ini melekat menjadi Kesultanan Langkat.

Kesultanan yang secara geografis berada di wilayah Sumatera Timur ini, memiliki kekayaan terbanyak dibandingkan Kesultanan Deli dan Serdang. Kekayaan tersebut mendukung perkembangan agama Islam, pendidikan dan praktik ke-Islam-an di masjid-masjid sangat diperhatikan. Akhir kejayaan meninggalkan Masjid Azizi sebagai lambang sosial-keagamaan, Jamaiyah Mahmudiyah sebagai lembaga pendidikan Islam dan Kampung Babussalam sebagai pusat pengajaran dan penyebaran Tarekat Naqsabandiyah.

Kesultanan Langkat dipimpin 14 sultan. Raja Langkat diakui sebagai sultan pada 1877. Tahun ini adalah masa kepemimpinan Sultan Musa yang merupakan sultan kedelapan dan dianggap perintis Kesultanan Langkat. Wilayah kekuasaan Langkat mulai perbatasan Aceh Tamiang sampai Binjai dan Bahorok, atau wilayah Kesultanan Deli. Masa Raja Musa, kerajaan memiliki dua istana yang megah yakni Darul Aman dan Darussalam yang berdekatan.

Pada 1893, Sultan Musa mengangkat anaknya Tengku Abdul Azis menjadi sultan dengan gelar Sultan Abdul Aziz Abdul Jalil Rahkmatsyah. Selanjutnya, Sultan Musa bersuluk di Kampung Babussalam yang didirikan Syekh Abdul Wahab Rokan dari Siak. Dalam tarekat, perjalanan seorang salik (pengikut tarekat) menuju Tuhan dilakukan dengan taubat, uzlah (pengasingan diri), zuhud, takwa, kanaah (bagian dari sikap zuhud yaitu merasa cukup dengan apa yang dimiliki) dan taslim (berserah diri).

Sultan Abdul mengapresiasi prosesi suluk ini. Sampai-sampai, setiap pejabat yang akan diangkat harus bersuluk selama minimal dua minggu. Termasuk Amir Hamzah, sebelum dilantik menjadi raja muda. Sultan mengatakan, pembinaan mental lewat suluk menjadi terapi terbaik. Perjalanan spiritual mendekatkan seseorang kepada Allah. Menghilangkan pengaruh yang dapat menodai hati manusia untuk mengejar kebutuhan duniawi, menjadi pemicu kinerja para pejabat untuk bekerja ikhlas dan sungguh-sungguh.