Kredivo founder team
Ekonomi & Pariwisata

Merger dengan VPCB, Kredivo Akan Jadi Perusahaan Publik

  • "Kami juga melihat kesempatan yang luar biasa untuk melayani konsumen dengan beragam kebutuhan keuangan non-kredit..."
Ekonomi & Pariwisata
Mei Leandha

Mei Leandha

Author

JAKARTA – FinAccel, perusahaan induk dari Kredivo, platform kredit digital berbasis teknologi AI terdepan di Asia Tenggara dan VPC Impact Acquisition Holdings 2 (NASDAQ: VPCB) sebagai Special Purpose Acquisition Company (SPAC) yang didukung Victory Park Capital (VPC), mengumumkan bahwa mereka telah memasuki tahap perjanjian  
definitif untuk penggabungan bisnis yang akan membawa FinAccel menjadi perusahaan publik. Valuasi pro-forma ekuitas yang mencapai kisaran US$2,5 miliar dengan asumsi tidak ada penebusan.

Kredivo mampu menyalurkan pembiayaan kredit instan kepada pengguna untuk pembelian di e-commerce dan offline serta dana pinjaman tunai, berdasarkan real-time decisioning yang didukung oleh teknologi AI buatan sendiri. Dengan hampir empat juta pengguna saat ini dan kerja sama dengan delapan dari 10 platform e-commerce terdepan di Indonesia.

Kredivo merupakan platform Buy Now, Play Later (BNPL) yang terbesar dan tercepat pertumbuhannya di Indonesia sampai hari ini dengan rencana ekspansi ke pasar regional seperti Vietnam dan Thailand dalam waktu dekat. Melayani kelas menengah di Indonesia yang terus bertumbuh pesat, dengan bunga yang termasuk paling rendah di Indonesia  
serta proses pengajuan dan persetujuan kredit hanya dalam dua menit.

Kredivo memiliki track record sebagai solusi unggulan bagi merchant baik online maupun offline. Di Indonesia, dengan penetrasi pengguna kartu kredit dari segmen kelas menengah kurang dari 10 persen, melalui kemitraan dengan Kredivo merchant mampu meningkatkan nilai pembelanjaan konsumennya.

Merchant mitra Kredivo yang disurvei mampu mencatatkan peningkatan untuk rata-rata jumlah pembelian (average basket size) lebih dari dua kali lipat, peningkatan frekuensi transaksi hingga tiga kali lipat, dengan lebih dari 50 persen merchant tersebut mengatakan Kredivo dapat memperbesar cart conversion rate atau jumlah transaksi yang berhasil  pada waktu checkout.

Co-Founder dan CEO FinAccel Akshay Garg mengatakan, sebagai platform Buy Now Pay Later terdepan, Kredivo telah membangun kredibilitas yang kuat di industri pembiayaan berbasis point-of-sales yang tumbuh dengan cepat di Indonesia. Tidak seperti pasar di negara Barat dengan ketersediaan akses kredit yang luas, penyaluran kredit ritel oleh  
bank-bank konvensional di Asia Tenggara masih terbilang rendah.

Hal ini menjadi kesempatan besar Kredivo untuk memenuhi berbagai kebutuhan kredit seperti pinjaman tunai serta merealisasikan visi kami untuk mendorong akses kredit yang cepat, terjangkau dan mudah diakses kepada puluhan juta konsumen di Asia Tenggara. Mengingat sebesar 66 persen populasi Asia Tenggara masih dalam kategori belum mendapatkan atau minim akses ke layanan perbankan.

"Kami juga melihat kesempatan yang luar biasa untuk melayani konsumen dengan beragam kebutuhan keuangan non-kredit. Kami sangat bangga dengan dukungan dan kepercayaan yang tak henti dari para investor terhadap visi dan strategi pertumbuhan jangka panjang kami,” kata Akshay dalam siaran pers yang diterima HalloMedan.co, Selasa (3/8/2021).

VPC, firma investasi global yang bermarkas di Chicago, Amerika Serikat, memiliki rekam jejak yang panjang dalam pengelolaan transaksi pembiayaan modal maupun ekuitas dengan sejumlah perusahan fintech global yang terbesar dan paling inovatif. Kerja sama yang solid antara VPC dan Kredivo telah lama terjalin.  

Sebelumnya, VPC menyediakan fasilitas kredit sebesar US$100 juta kepada Kredivo pada Juli 2020 dan menambahkannya menjadi US$200 juta pada Juni 2021. Lebih lanjut, VPC dan beberapa partnernya berinvestasi paling tidak US$30 juta ke dalam Private Investment in Public Equity (PIPE) dan berkomitmen untuk memegang saham  
sponsor yang dimiliki selama dua tahun, kecuali jika dipercepat berdasarkan ukuran kinerja perdagangan rata-rata yang dimulai satu tahun setelah penutupan. VPCB telah menyelesaikan proses IPO (Initial Public Offering) pada Maret 2021 lalu di bursa NASDAQ Amerika Serikat.

Co-CEO dari VPCB dan partner dari VPC, Gordon Watson mengatakan, sejak investasi pertama pada 2020, pihaknya kagum dengan pertumbuhan cepat dan juga metrik kredit maupun unit economics Kredivo. Menghadirkan platform yang mengagumkan dan mampu berekspansi ke pasar-pasar baru.

"Kemampuan dari tim manajemen kelas dunia yang dimiliki Kredivo terbukti tidak hanya mampu mengeksekusi strategi bisnisnya, tetapi juga merevolusi industri fintech di Asia Tenggara,” kata Gordon.

FinAccel sebelumnya didukung  investor terkemuka seperti Square Peg, Mirae Asset, NAVER, Jungle Ventures, GMO Internet, dan Telkom Indonesia.

Highlights dari Kredivo - Telah beroperasi dalam industri e-commerce yang tumbuh cepat (lebih dari 20 persen per tahunnya) dengan potensi Net Merchandise Value (NMV) sebesar US$145 miliar pada 2025: Telah mempercepat momentum pertumbuhan dengan basis pengguna yang tumbuh dua kali lipat selama 10 bulan terakhir dan pendapatan tahunan yang juga tumbuh dua kali lipat selama tujuh bulan terakhir; Pemimpin industri untuk kategori Buy Now, Pay Later (BNPL) dengan wallet share setidaknya 50 persen di mayoritas merchant e-commerce di Indonesia.

Rata-rata konsumen bertransaksi 25 kali setahun dengan menggunakan Kredivo, nilai engagement rate yang jauh lebih tinggi daripada pemain global lainnya; Memiliki model pembayaran dengan sistem open-loop yang diakui secara global, dengan unit economics yang atraktif; Keunggulan dari sisi lisensi bisnisnya, baik di pasar Indonesia maupun pasar ekspansi.

Model risiko maupun proses penagihan yang didukung oleh teknologi AI buatan sendiri hadirkan metrik rIsiko yang setara dengan bank, sekaligus kemampuan untuk memperbesar skala dari model risiko tersebut di pasar regional serupa  
yang minim akses kredit; Terbukti mampu hadirkan berbagai solusi unggulan bagi para online merchants dengan pengalaman pengguna (UX) yang 100 persen digital dan otomatis; Vektor pertumbuhan yang bersifat jangka panjang dengan rencana ekspansi yang jelas dan sinergis

Garis Besar Ketentuan Transaksi

Pada akhir penyelesaian transaksi nantinya, perusahaan gabungan diperkirakan akan memiliki valuasi ekuitas pro-forma sekitar US$2,5 miliar dengan asumsi tidak ada penebusan. Transaksi ini juga diharapkan akan menghasilkan lebih dari US$430 juta dalam bentuk tunai pada neraca keuangan perusahaan gabungan yang menggambarkan kontribusi hingga US$256 juta secara tunai yang telah masuk dalam rekening perwalian VPCB (dengan asumsi tidak ada pemegang saham VPCB yang menebus sahamnya) dan US$120 juta dalam bentuk private placement (PIPE) yang dipimpin oleh Marshall  
Wace, Corbin Capital, SV Investment, Palantir Technologies, Maso Capital, dan sponsor VPC, bersamaan dengan tambahan komitmen ekuitas sebesar US$55 juta dari investor terdahulu yakni NAVER (melalui NAVER Financial) dan Square Peg.

Usulan penggabungan perusahaan telah disetujui secara penuh oleh masing-masing dewan direksi dari Kredivo dan VPCB, tunduk pada persetujuan dari pemegang saham VPCB, persetujuan regulator dan sejumlah ketentuan penutup lainnya. Penggabungan perusahaan ini direncanakan akan selesai paling lambat di kuartal pertama 2022. [Me1]