
Migrasi Rekening, BSI: Dananya Aman, Tidak Akan Berkurang Sepeser Pun...
- "Proses migrasi dilakukan secara automigrasi, secara otomatis rekening nasabah BRI Syariah dan BNI Syariah pindah ke rekening BSI, gitu..."
Ekonomi & Pariwisata
MEDAN - Bank Syariah Indonesia (BSI) melakukan roll-out (penyatuan sistem layanan) sistem layanan di wilayah Sumatera Utara, Riau dan Kepulauan Riau mulai 14-30 Juni 2021. Penyatuan layanan untuk 406.200 nasabah ini meliputi penyamaan identitas bank, migrasi rekening dan perubahan buku tabungan, kartu ATM hingga mobile dan internet
banking.
Regional CEO Region 2 Medan BSI Wisnu Sunandar mengatakan, penyatuan sistem layanan merupakan bagian dari proses merger operasional sejak diresmikan pada 1 Februari 2021. Kepulauan Riau paling sedikit nasabahnya yaitu 63.000, paling banyak Sumut sebanyak 154.000 rekening yang akan migrasi.
"Proses migrasi dilakukan secara automigrasi, secara otomatis rekening nasabah BRI Syariah dan BNI Syariah pindah ke rekening BSI, gitu..." kata Wisnu, Selasa (15/6/2021).
"Insya Allah aman, kita sudah lakukan secara bertahap tiga pilot project di Jakarta, Makassar dan Semarang. Kami sampaikan dan yakinkan kepada seluruh nasabah bahwa dananya aman, tidak akan berkurang sepeser pun. Nomor rekeningnya bagaimana? Nomor rekeningnya tetap sama," katanya lagi.
Apa yang dilakukan selama proses migrasi, Wisnu bilang, nasabah datang ke seluruh cabang-cabang BSI, di Kota Medan ada tiga outlet eks legacy BNI Syariah dan satu outlet eks legacy BRI Syariah. Total di Kota Medan ada 21, sisanya adalah eks legacy Bank Syariah Mandiri. Untuk menghindari penumpukan dan kerumunan, nasabah disarankan datang ke tempat dirinya membuka tabungan.
"Aktivasi juga bisa dilakukan secara online, kita kan sudah familiar dengan aplikasi Fintech seperti Gojek, kita tidak harus datang ke kantornya tapi bisa langsung digunakan. Semua proses akan diberitahukan lewat SMS Blast, tinggal ikuti aja panduannya. Insya Allah prosesnya mudah, cepat dan aman," ucapnya.
Deputi Direktur Manajemen Strategis dan Edukasi Perlindungan Konsumen dan Pemerintah Daerah dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 5 Sumatera Bagian Utara, Andi Muhammad Yusuf mengatakan, OJK mendukung proses migrasi nasabah BSI dengan tetap mempertimbangkan aspek kenyamanan dan keamanan nasabah.
“Kami mendukung kelancaran proses migrasi ini supaya nasabah tetap dapat melakukan transaksi, pada akhirnya dapat memajukan industri keuangan syariah kita,” katanya.
Proses integrasi operasional cabang, layanan dan produk secara nasional dilakukan mulai 15 Februari sampai 30 Oktober 2021. Dalam periode tersebut, nasabah secara bertahap akan dihubungi untuk melakukan migrasi ke BSI. Nasabah dapat menyampaikan informasi bila terdapat perubahan nomor telepon dan email.
Untuk ATM, nasabah tetap dapat menggunakan jaringan ATM dari masing-masing bank asal maupun jaringan ATM yang bekerja sama seperti ATM Prima, ATM Bersama dan GPN. Mobile dan internet banking dari masing-masing bank asal tetap dapat digunakan dan diakses oleh nasabah sampai mendapat informasi selanjutnya.
Untuk pembiayaan baru, nasabah dapat mengajukan ke cabang BSI terdekat. Sedangkan untuk pengajuan perpanjangan/restrukturisasi/penambahan fasilitas pembiayaan dapat dilayani bank asal nasabah. Begitu juga dengan pembayaran angsuran pembiayaan nasabah tetap dibayarkan melalui rekening bank asal.
BSI adalah bank hasil penggabungan tiga bank syariah milik BUMN yakni Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah dan BRIsyariah yang mulai beroperasi pada 1 Februari 2021. Penggabungan ini menyatukan kekuatan ketiga bank dan mengoptimalkan potensi keuangan dan ekonomi syariah Indonesia yang besar.
Didukung sinergi dengan perusahaan induk serta komitmen pemerintah melalui Kementerian BUMN, BSI memiliki visi menjadi salah satu dari 10 bank syariah terbesar di dunia dari sisi kapitalisasi pasar dalam lima tahun ke depan. Berstatus perusahaan terbuka yang tercatat sebagai emiten di Bursa Efek Indonesia (ticker code: BRIS).
Pasca merger, BSI adalah bank syariah terbesar di Indonesia. Per Desember 2020, total aset sekitar Rp 240 triliun, modal inti Rp 22,60 triliun lebih, Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 210 triliun serta total pembiayaan Rp 157 triliun. Selain itu, laba terkonsolidasi per Desember 2020 mencapai Rp 2,19 triliun.
Kinerja finansial ini membawa BSI masuk dalam 10 besar bank terbesar di Indonesia dari sisi aset. Sisi jaringan, bank ini didukung 1.300 kantor cabang, 2.400 jaringan ATM dan 20.000 karyawan.
Seluruh aset dan kekuatan ini akan memberikan layanan dan produk finansial syariah yang lengkap dalam satu atap mulai dari UMKM, ritel, komersial, wholesale dan korporasi baik dalam maupun luar negeri. Me1