Minyakita
Medan Insight

Minyakita di Atas HET, Harga Minyak Goreng Curah Berangsur Turun

  • "Artinya dengan selisih yang hanya sekitar Rp1.000 per liter, dugaan terjadi penyimpangan harga paling besar terjadi di level pedagang..."
Medan Insight
Mei Leandha

Mei Leandha

Author

MEDAN - Pengamat ekonomi Gunawan Benjamin mengatakan, untuk menemukan pemicu kenaikan harga minyak goreng kemasan merek Minyakita di lapangan, pemerintah harus memastikan terlebih dahulu berapa harganya di level produsen. Jika tidak naik, langkah selanjutnya adalah memantau rantai distribusi dari produsen ke konsumen.

Menurutnya, bakal ada temuan di setiap rantai pasok. Telusuri dari rantai pasok yang paling hilir yaitu harga di level pengecer atau grosir. Jika pedagang grosir membeli Minyakita dengan harga di atas Harga Eceran Tertinggi (HET), tinggal menghitung berapa selisih harganya.

Kalau selisihnya sekitar Rp1.000 per liter, gali lebih dalam lagi bagaimana pembentukan harga di level distributor yang paling dekat dengan produsen (D0 atau D1). Jika selisihnya mencapai Rp2.000 atau lebih, kemungkinan kenaikan harga di level produsen. 

“Ini hanya dugaan saja, karena semakin jauh rantai pasoknya (produsen ke konsumen), harga Minyakita selisihnya bisa semakin besar,” kata Gunawan, Jumat (31/½025).

Saat ini harga Minyakita dijual Rp17.000 sampai Rp17.500 di pedagang pengecer. Umumnya harga terbentuk di kota-kota besar provinsi. Selisihnya kurang dari Rp2.000 dari HET, karena HET Minyakita Rp15.700 per liter. Praktiknya, pengecer atau grosir selalu membulatkan menjadi Rp16.000 per liter.

“Artinya dengan selisih yang hanya sekitar Rp1.000 per liter, dugaan terjadi penyimpangan harga paling besar terjadi di level pedagang. Baik distributor, pedagang besar, grosiran hingga pengecer. Pemicunya harga minyak goreng curah jauh di atas Rp17.300 per kilogram. Konsumen beralih dari minyak curah ke Minyakita,” ungkap Gunawan.

Saat ini, harga minyak goreng curah di beberapa kota besar provinsi di Sumatra Utara berada di rentang Rp18.000 sampai Rp19.000 per kilogram. Harganya turun belakangan ini, seiring penurunan harga produksi dari CPO. Realisasi itu akan menekan harga Minyakita nantinya. 

“Tetapi pemerintah saat ini seakan memiliki target bagaimana mengembalikan harga Minyakita di HET,” ucapnya.

Bukan hal mudah kalau pasokan Minyakita tidak diperbanyak. Kalau mengharapkan biaya produksi turun ketika terjadi penurunan harga CPO. Bukan tidak mungkin nantinya, harga minyak goreng curah yang lebih kompetitif dari harga Minyakita. 

“Kalau sudah seperti itu, Minyakita juga tidak akan laku. Di sinilah pentingnya pemerintah seperti KPPU atau Disperindag memantau sekaligus mengawasi setiap rantai pasok. Setidaknya bisa memastikan terlebih dahulu bahwa harga terbentuk dari mekanisme pasar yang sempurna,” kata Gunawan lagi.