Optimalisasi Pasar Curah Kering dan Peti Kemas
Pelabuhan Dumai menjadi salah satu pelabuhan yang memiliki terminal curah cair terbesar di Indonesia dengan throughput CPO tertinggi di Indonesia. Ada tiga dermaganya yakni: Dermaga A sepanjang 348 meter untuk general cargo dan 20 meter ...
Budaya
MEDAN - Pelindo 1 Cabang Dumai mencatat trafik kunjungan kapal sebanyak 1.796 call atau 15.753.386 GT (Gross Tonnage) di pelabuhan umum dan terminal khusus (tersus) dan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) selama semester 1 - 2020. Pendapatan usahanya sebesar Rp 271,74 miliar.
Salah satu bisnis unggulan di pelabuhan ini adalah marine services, baik di pelabuhan umum maupun di tersus/TUKS seperti: Kawasan Industri Dumai (KID), Lubuk Gaung dan Pertamina. Kawasan Lubuk Gaung menjadi kawasan potensial yang terus diupayakan untuk memperluas pasar marine services, gencar melakukan kerja sama serta pendekatan dengan para agen dan pemilik TUKS.
"Selain marine services, layanan unggulan di Pelabuhan Dumai adalah layanan bongkar muat curah kering dan curah cair,” kata General Manager Pelindo 1 Cabang Dumai Jonedi Ramli dalam keterangan tertulisnya, Selasa (25/8/2020).
Untuk layanan bongkar muat peti kemas, katanya, mengalami peningkatan yang signifikan. Semester 1 – 2020, pelabuhannya melayani bongkar muat peti kemas sebanyak 6.675 box, naik 72,89 persen dibandingkan periode yang sama 2019 sebesar 3.861 box. Angka tersebut setara dengan 7.253 TEUs, naik 79,66 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 4.037 TEUs.
Ramli menjelaskan, untuk mendongkrak kinerja, berbagai upaya sudah dilakukan meliputi: meningkatkan market share untuk marine services di tersus/TUKS melalui kerja sama dengan perusahaan pelayaran dan pemilik dermaga, melakukan penyesuaian tarif pelayanan kapal, meningkatkan market share Usaha Bongkar Muat (UBM) dengan sistem tarif paket.
Meningkatkan market share jasa lainnya dengan metode paket port to door service atau sebaliknya, meningkatkan tingkat kesiapan alat melalui kerja sama operation and maintenance, kerjasama handling cargo di TUKS, melakukan penyesuaian tarif persewaan lahan, serta melakukan penyesuaian untuk sharing atas penggunaan aset persewaan.
Juga terus mengoptimalkan peluang-peluang bisnis baru seperti: pemanfaatan aset-aset yang dimiliki Pelindo 1 untuk area depo peti kemas dan container storage, pengoperasian jembatan Sungai Dumai dengan melakukan kerja sama dengan BUMD, pengoperasian terminal peti kemas internasional dan depo, serta pemanfaatan reception facilities yang akan bekerja sama dengan perusahaan pengelola limbah untuk penanganan limbah dari kapal yang berkunjung dan limbah yang dihasilkan pelabuhan.
"Pelabuhan Dumai menjadi salah satu pelabuhan yang memiliki terminal curah cair terbesar di Indonesia dengan throughput CPO tertinggi di Indonesia," kata Ramli.
Ada tiga dermaganya yakni: Dermaga A sepanjang 348 meter untuk general cargo dan 20 meter untuk pelabuhan penumpang, Dermaga B sepanjang 800 meter untuk terminal curah cair, serta Dermaga C sepanjang 700 meter untuk kapal kontainer dan komoditi curah kering. Saat ini berbagai fasilitas dan peralatan tersedia, di antaranya: 9 Kapal Pandu, 12 Kapal Tunda, 3 Forklift, 4 Mobile Crane, 1 Reach Stacker, 4 Excavator, 10 Loader, dan 8 Dump Truck.
Komoditas dominan untuk curah cair yaitu Crude Palm Oil (CPO) yang diekspor ke India, China, dan Eropa. Sedangkan untuk curah kering yaitu Palm Kernel Ekspeller (PKE) dan Palm Kernel Shell (PKS) yang banyak diekspor ke Asia Timur dan Eropa.