
PGN Menang Lelang Hak Khusus WJD Gas Bumi di Batam
- Tahun ini, PGN menargetkan penambahan 4.000 sambungan baru dari total komitmen penambahan jumlah sambungan dalam dokumen penawaran sebanyak 16.000 pelanggan rumah tangga, industri dan komersial selama periode pengembangan 2025-2027
Ekonomi & Pariwisata
sumatrakini.com - PT Perusahaan Gas Negara Tbk, subholding gas Pertamina, menjadi pemenang lelang Hak Khusus Wilayah Jaringan Distribusi (WJD) Gas Bumi di Kota Batam oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas). Penetapan tertuang dalam Keputusan Kepala BPH Migas Nomor 14/KD/Lelang/BPH Migas/Kom/2025.
Keputusan ini menjadi langkah strategis memperluas layanan gas bumi di Batam dan wujud dukungan dalam perbaikan tata kelola gas bumi yang diinisiasi pemerintah.
“PGN menyambut baik kepercayaan yang diberikan Pemerintah. Kami berkomitmen memperluas infrastruktur dan layanan gas bumi, khususnya bagi sektor rumah tangga, industri, kelistrikan dan UMKM di Batam yang memiliki potensi ekonomi besar termasuk dukungan terhadap program Pemerintah seperti Makan Bergizi Gratis dan jaringan gas bumi untuk rumah tangga," ujar Sekretaris Perusahaan PGN Fajriyah Usman, Senin (14/4/2025).
Anggota Komite BPH Migas Abdul Halim menyampaikan, badan usaha pemenang lelang wajib ikut mengembangkan potensi industri dan masyarakat di Kota Batam.
- Simak Komitmen Dirut Utama BRI Hery Gunardi yang Kini Resmi Terpilih Jadi Ketua PERBANAS 2024-2028
- Nusantara Regas Sukses Jalankan TA Fasilitas Operasional Periode Libur Lebaran
- iPhone Terbaru Bikin Galau? Ini Perbandingan Spek iPhone 15, 16, dan 17
“Mereka memiliki hak dan kewajiban sesuai ketentuan, termasuk berkontribusi pada peningkatan ekonomi dan daya beli masyarakat. Komitmen menambah jaringan gas bumi untuk rumah tangga sesuai dokumen penawaran," ujarnya.
BPH Migas menyebut pengembangan WJD Batam sesuai tata ruang wilayah dan termasuk dalam prioritas nasional untuk mendorong pemanfaatan energi bersih.

“Gas bumi sudah digunakan di kawasan industri dan permukiman Batam sejak 2003. Ke depan, pasokan dapat bersumber dari Blok Duyung, Anambas dan West Natuna,” imbuh Anggota Komite BPH Migas Wahyudi Anas.
Untuk memenuhi kebutuhan energi yang terus tumbuh, PGN mengoptimalkan berbagai sumber pasokan, termasuk gas dari regasifikasi LNG sebagai solusi jangka panjang untuk keandalan pasokan kepada pelanggan.
Saat ini, ada jaringan pipa sepanjang 273 kilometer di Batam, 20 meter regulator/station (MR/S) dan satu offtake station di Panaran. Infrastruktur ini menjangkau kawasan industri dan permukiman seperti Tanjung Uncang, Batamindo, Kabil, Batam Centre, Panbil sampai Lubuk Baja.
Layanan PGN di Batam mencakup 6 pembangkit listrik, 102 pelanggan komersial dan industri, 76 pelanggan kecil, 5.686 rumah tangga, total konsumsi gas mencapai 96,9 BBTUD. Tahun ini, PGN menargetkan penambahan 4.000 sambungan rumah tangga baru dari total komitmen penambahan jumlah sambungan dalam dokumen penawaran sebanyak 16.000 pelanggan rumah tangga, industri dan komersial periode pengembangan 2025-2027.
Upaya ini sejalan dengan alokasi belanja modal di 2025 sebesar USD 338 juta yang 67 persen difokuskan untuk pengembangan hilir, termasuk jargas, pipa Tegal–Cilacap serta infrastruktur CNG dan LNG.
Melalui anak usaha PT Gagas Energi Indonesia, PGN menyediakan layanan gas bumi dalam bentuk CNG bagi wilayah yang belum terjangkau pipa, termasuk untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Batam.
“Kami berharap kolaborasi antara PGN, pemerintah dan pemangku kepentingan di Batam semakin erat mendorong pemanfaatan gas bumi secara optimal. Untuk pertumbuhan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat serta mendukung Asta Cita terkait swasembada energi,” kata Fajriyah.