Kenali Financial Paralysis, Saat Anda Sering Cemas Karena Memikirkan Uang
Ekonomi & Pariwisata

Sebelum Terlanjur Rugi, Ketahui Ciri Investasi Bodong di Masa Ekonomi Sulit Ini

  • Inilah beberapa cara mengenali produk investasi bodong atau palsu. Hati-hati!
Ekonomi & Pariwisata
Redaksi Daerah

Redaksi Daerah

Author

JAKARTA - Di kondisi ekonomi seperti sekarang, tentu memaksa setiap orang untuk lebih bijak dan hati-hati dalam membelanjakan uang, termasuk saat berinvestasi. Tidak dapat dipungkiri, investasi memang menjadi salah satu cara yang cukup diminati karena diyakini mampu menjaga nilai uang.

Akan tetapi, maraknya minat publik terhadap investasi ini justru menimbulkan celah bagi pihak tidak bertanggung jawab. Pihak tersebut bisa jadi menjalankan praktik penipuan yang akhirnya menjebak investor yang tidak waspada untuk terlibat dalam investasi bodong, investasi palsu atau fiksif yang membuat dana investor disetorkan hilang tanpa jejak.

Tidak hanya itu, pelaku biasanya juga sangat licin dan sulit untuk tertangkap. Bisa jadi mereka justru berdalih bahwa kerugian terjadi karena perusahaan mengalami masalah bisnis.

Oleh karena itu, agar tidak tertipu, Anda perlu mengenali ciri-ciri investasi palsu atau bodong berikut ini.

Ciri-ciri Investasi Palsu atau Bodong

Ciri-ciri Investasi Palsu atau Bodong

1. Memberi Janji Keuntungan yang Tidak Masuk Akal

Sebelum berinvestasi, manajer investasi pada umumnya hanya memberikan estimasi imbal hasil yang wajar. Sebaliknya, investasi bodong justru akan menawarkan profit atau keuntungan fantastis, bahkan berlipat-lipat yang terkesan realistis. Contohnya, ia menjanjikan Anda profit sampai Rp500 juta dari modal Rp10 juta saja.

2. Tidak Memiliki Izin Resmi

Setiap aktivitas investasi harus memiliki izin dan diawasi oleh OJK. Pada umumnya, produk investasi bodong tidak memiliki legalitas ini sehingga Anda tidak dapat membuktikan keabsahannya.

3. Tidak Menyediakan Prospektus yang Jelas

Prospektus memiliki informasi yang penting tentang produk investasi, contohnya seperti tujuan investasi, strategi, risiko, hingga profil manajer investasi. Jika produk investasi yang ditawarkan kepada Anda tidak memiliki prospektus lengkap, maka Anda patut curiga.

4. Mekanisme Pencairan Dana yang Tidak Transparan

Investasi resmi memiliki prosedur pencairan yang jelas dan tercantum dalam prospektus. Jika sistem pencairan itu tidak jelas atau justru berbelit, maka sebaiknya Anda waspada.

5. Manajer Investasi Tidak Tersertifikasi

Produk investasi terpercaya akan dikelola oleh manajer investasi yang tersertifikasi dan memiliki izin OJK. Jika manajer investasi Anda tidak memilikikedua hal tersebut, bisa jadi instrumen investasi yang ditawarkan kepada Anda adalah investasi palsu atau bodong.

Itu tadi beberapa cara mengenali produk investasi bodong atau palsu. Hati-hati!

Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh pada 20 Nov 2025