Telkom - Public Expose Live 2025
Ekonomi & Pariwisata

Telkom Optimis Ciptakan Pertumbuhan Jangka Panjang yang Berkelanjutan

  • "Kami berharap mencapai target penambahan 800.000 hingga 1 juta pelanggan tahun ini. Sampai Juni, kami telah menambah 449.000 dan mencapai total sekitar 10 juta pelanggan"
Ekonomi & Pariwisata
Canyon Gabriel

Canyon Gabriel

Author

sumatrakini.com - Melewati paruh pertama 2025, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk melanjutkan transformasinya menjadi penggerak utama transformasi digital bangsa. Menggabungkan kekuatan utama kepemilikan infrastruktur digital yang lengkap dan ekstensif serta fokus mengukuhkan fondasi yang lebih kuat demi pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan. Telkom mampu mempertahankan kinerja perseroan sekaligus membuktikan bahwa transformasi yang dijalankan terus menunjukkan capaian yang optimal.

Wakil Direktur Utama Telkom Muhammad Awaluddin menyampaikannya pada Public Expose 2025 secara daring di Jakarta, Jumat (12/9/2025). Hadir Direktur Strategic Business Development and Portfolio Seno Soemadji, Direktur Wholesale and International Service Honesti Basyir dan Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Daru Mulyawan. 

Awaluddin juga memaparkan strategi transformasi perusahaan mencapai visi jangka panjang menjadi World-Class Digital Ecosystem Enabler bagi Indonesia. Mencapai tujuan jangka panjang perseroan yang berkelanjutan, ada empat pilar utama untuk membangun fondasi yang lebih kuat serta tetap bertumbuh di tengah tantangan industri yang semakin dinamis dan kompetitif.

“Telkom memantapkan langkah transformasi jangka panjang melalui empat pilar strategis. Pertama, unlocking value terhadap kepemilikan portofolio infrastruktur digital yang luas dan strategis untuk dapat membuka peluang pertumbuhan jangka panjang, langkah ini diiringi dengan strategi konsolidasi dan streamlining portofolio bisnis," ucapnya.

Telkom sedang bertransisi menjadi entitas strategic holding guna menciptakan nilai jangka panjang dalam era ekonomi digital yang berkembang pesat. 

“Tidak kalah penting, fokus meningkatkan keunggulan operasional dan layanan, memperkuat tata kelola dan fokus pada efisiensi modal,” kata Awaluddin.

Sejalan dengan langkah transformasi perusahaan, Seno Soemadji turut memaparkan strategi mengoptimalkan aset strategis untuk menopang konektivitas digital dengan skala besar. Katanya, Telkom menyiapkan bisnis aset fiber melalui Infranexia, identitas komersial dari InfraCo untuk proses penciptaan value di masa depan. Saat ini tingkat utilisasi jaringan fiber Infranexia sekitar 40 persen, menunjukkan potensi pertumbuhan yang menjanjikan dan memberikan ruang besar untuk ekspansi layanan ke pasar yang lebih luas. 

"Ke depannya, Infranexia bukan hanya sebagai aset infrastruktur, tetapi sebagai platform pertumbuhan yang memainkan peran vital dalam rangka fiberisasi Indonesia,” ujar Seno.

Fixed Mobile Convergence (FMC), salah satu inisiatif transformasi perusahaan yang saat ini dijalankan Telkomsel fokus menyiapkan peluang unlock value dengan optimalisasi nilai dari infrastruktur yang dimiliki. Memastikan layanan berkualitas, meningkatkan pengalaman dan memberi nilai tambah lebih bagi pelanggan menjadi prioritas utama perusahaan. Untuk itu, pada layanan mobile broadband, Telkomsel melakukan penguatan strategi bundling dan cross-selling untuk meningkatkan kemudahan bagi pelanggan.

Bisnis fixed broadband peluang pertumbuhannya sangat besar. Telkomsel akan fokus pada penetrasi ke pasar-pasar potensial, menjangkau lebih banyak pelanggan baru dan menjaga pendapatan yang berkesinambungan melalui strategi bundling layanan digital. Kombinasi pertumbuhan di mobile dan fixed broadband, Telkom optimis dapat menjaga profitabilitas dan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemegang saham.

Daru Mulyawan melihat prospek bisnis FBB akan lebih baik. Targetnya meningkatkan penetrasi pelanggan FBB yang saat ini sekitar 16-17 persen, fokus pada pelanggan yang berkualitas. 

"Kami berharap mencapai target penambahan 800.000 hingga 1 juta pelanggan tahun ini. Sampai Juni, kami telah menambah 449.000 dan mencapai total sekitar 10 juta pelanggan," ucapnya.

Progres positif transformasi

Pada kesempatan yang sama, Honesti Basyir memaparkan kinerja perseroan. Sampai Semester 1-2025, Telkom membukukan pendapatan sebesar Rp73,0 triliun, menurun 3,0 persen dibanding tahun lalu. Penurunan disebabkan pelemahan makroekonomi serta pergeseran strategis dari volume ke kualitas. Meski demikian, kemampuan Telkom menjaga profitabilitas tetap terlihat dari EBITDA yang mencapai Rp36,1 triliun dengan margin EBITDA sebesar 49,5 persen. Laba bersih tercatat Rp11,0 triliun, dengan margin laba bersih sebesar 15,0 persen mencerminkan kombinasi efisiensi operasional dan penguatan disiplin modal.

Sepanjang paruh pertama 2025, Telkom menggunakan belanja modal perseroan mencapai 13 persen dari total pendapatan, menurun dibanding periode tahun lalu sebesar 15,5 persen. Penurunan ini tidak mencerminkan pengurangan investasi, melainkan hasil dari implementasi efisiensi serta penerapan spesifikasi yang lebih tepat guna, tanpa mengurangi kualitas layanan.

Di tengah pertumbuhan perbaikan ekonomi, menargetkan pertumbuhan perusahaan yang mencerminkan keseimbangan dengan efisiensi. Dari sisi pendapatan, Telkom menargetkan pertumbuhan yang relatif stabil, sejalan dengan kondisi industri yang masih berada pada posisi menantang meskipun terdapat potensi pemulihan. Posisi margin EBITDA saat ini, mencerminkan komitmen perseroan untuk menjaga profitabilitas yang tetap kuat.

“Kinerja terjaga, kami percaya transformasi yang telah dijalankan berada di jalur yang tepat untuk menciptakan pertumbuhan jangka panjang dan memberi hasil optimal bagi para pemangku kepentingan. Tentunya dengan tetap memberi layanan terbaik kepada masyarakat,” kata Honesti.