
Transportasi Baru untuk Rakyat: Mengenal Kereta Khusus Petani dan Pedagang
- Pemerintah Indonesia akan menghadirkan kereta khusus petani dan pedagang, yang dijadwalkan mulai beroperasi bulan ini. Moda transportasi ini dirancang tidak hanya sebagai sarana transportasi, tapi sebagai jalur baru yang menghubungkan hasil bumi dari desa ke pasar secara lebih cepat, murah, dan efisien.
Ekonomi & Pariwisata
JAKARTA – Pemerintah Indonesia berencana meluncurkan kereta khusus untuk petani dan pedagang yang akan mulai beroperasi bulan ini.
Transportasi ini tidak sekadar menjadi alat angkut, tetapi juga berfungsi sebagai jalur distribusi baru yang membantu mempercepat dan menekan biaya pengiriman hasil pertanian dari desa ke pasar.
Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen pemerintahan Presiden Prabowo dalam membangun pemerataan ekonomi yang berpihak pada masyarakat kecil.
Melalui Kementerian Perhubungan dan PT Kereta Api Indonesia (Persero), jalur logistik rakyat ini dibangun sebagai upaya memperkuat rantai pasok nasional dan mengurangi kesenjangan harga antara desa dan kota.
Kereta ini memiliki tempat duduk yang berhadap-hadapan antara sisi kiri dan kanan, seperti commuter line. Ruang di tengah gerbong atau di depan penumpang untuk menaruh barang bawaan atau dagangan.
Pintu kereta dirancang lebih lebar untuk memudahkan keluar masuknya barang bawaan, dengan tetap mengacu pada standar pelayanan minimum yang berlaku.
Dengan memanfaatkan jaringan rel yang sudah ada, kereta khusus petani dan pedagang menjadi solusi transportasi yang efisien, ramah lingkungan, dan berorientasi rakyat.
Barang Dagangan Tak Dikenai Biaya
Presiden Prabowo Subianto mengatakan, fasilitas baru ini membantu mengurangi beban petani dan pedagang dalam proses mobilisasi hasil pertanian dan barang usaha mereka.
Dengan rangkaian gerbong yang dirancang khusus untuk membawa komoditas segar seperti sayur, buah, dan hasil tani lainnya, layanan ini diharapkan bisa memangkas biaya distribusi sekaligus menjaga kualitas produk saat tiba di pasar-pasar kota.
Kereta ini juga membantu meringankan beban petani dan pedagang dalam proses mobilisasi hasil perkebunan dan barang usaha, karena konsepnya adalah para petani hanya membayar untuk dirinya tanpa dikenakan biaya tambahan untuk pengangkutan barang dagangan.
“Iya saya cek. Jadi dia hanya bayar untuk dirinya. Barang dagangannya dia tidak perlu bayar. Kursinya nyamping. Untuk ongkosnya mungkin sudah ditetapkan,” kata Presiden Prabowo setelah peresmian Stasiun Tanah Abang Baru, Selasa, 4 November 2025, dilansir dari setkab.go.id.
Inisiatif ini merupakan langkah pemerintah untuk membangun sistem logistik yang efisien dan adil, sehingga seluruh lapisan masyarakat memiliki akses terhadap fasilitas publik yang aman, murah, dan bermanfaat.
Rute Kereta Khusus Petani dan Pedagang
Kereta khusus petani dan pedagang ini akan melayani lintasan menuju erah seperti Rangkasbitung, Serang, dan Merak, yang merupakan jalur penting penghubung antara pusat pertanian dan kawasan perdagangan utama. Diketahui, KAI berencana akan menambah jalur dan rute lain ke depannya.
Untuk jam operasional, kereta khusus petani dan pedagang akan beroperasi mengikuti aktivitas mereka, yaitu pagi dan sore hari.
Dengan kapasitas 73 tempat duduk, kereta ini akan melakukan 14 perjalanan dari Stasiun Merak dan Stasiun Rangkasbitung dan sebaliknya. Kereta ini hanya melayani satu kelas layanan, yaitu kelas K3 atau kelas ekonomi yang disubsidi pemerintah.
Kehadiran layanan ini diharapkan menjadi langkah strategis untuk memperkuat ketahanan pangan serta meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha kecil di berbagai daerah.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Distika Safara Setianda pada 05 Nov 2025
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 05 Nov 2025
