JAKARTA - Penanggulangan HIV AIDS merupakan salah satu target pemerintah yang tertuang dalam Peraturan Kementerian Kesehatan Nomor 21 tahun 2013 tentang HIV AIDS. Pemerintah menetapkan pencapaiaian target Three Zero pada 2030 untuk pengendalian epidemi HIV AIDS di Indonesia yang meliputi, zero infeksi HIV baru, zero kematian karena AIDS pada Orang Dengan HIV AIDS (ODHA), serta zero diskriminasi.
Ketiga target ini dapat dicapai dengan memantau status pengobatan antiretroviral (ARV) pada ODHA melalui pemeriksaan viral load. Viral load merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk melihat efektivitas terapi ARV pada ODHA. Badan kesehatan dunia pun merekomendasikan pemeriksaan viral load HIV (VL HIV) sebagai metode untuk memonitor efektivitas pengobatan.
Berdasarkan data yang dihimpun Kementerian Kesehatan, estimasi ODHA pada 2020 sebanyak 543.075 yang tersebar di seluruh Indonesia. Meski demikian, tidak semua ODHA rutin melakukan test VL HIV. Data laporan sistem informasi HIV AIDS (SIHA) per 5 Juni 2020, hanya 3.950 (1 persen) dari total 394.769 ODHA yang telah diperiksa viral load-nya. Angka ini masih sangat jauh dari total kasus yang ada, padahal pemeriksaan ini penting dilakukan untuk menilai efektivitas terapi ARV serta menurunkan potensi transmisi ODHA.
Direktur P2PML Kementerian Kesehatan Wiendra Woworuntu dalam keterangan tertulisnya mengatakan, gagalnya terapi ARV pada ODHA dapat dicegah dengan pemeriksaan viral load. Semakin dini pemeriksaan VL HIV dilakukan maka kematian pada ODHA dapat dicegah dan potensi penularannya juga terminimalisir.
"Dalam pelaksanaan bulan Viral Load 2020 ini, saya menghimbau kerja sama antar seluruh pemangku kepentingan baik di tingkat pusat, daerah dan tak kalah penting rekan-rekan komunitas untuk bersinergi menanggulangi epidemi HIV di Indonesia,&rdquo; kata Wiendra, Rabu (21/10/2020).
Yayasan KNCV Indonesia (YKI) bersama Yayasan Kasih Suwitno (YKS) melalui proyek konsorsium yang bersumber dana dari The Global Fund, AMPUH (Accelerating viral load testing aMong PLHIV through SITRUST and High quality laboratories) membantu Sub Direktorat HIV AIDS dan Penyakit Infeksi Menular Seksual Kementerian Kesehatan dalam implementasi kegiatan Bulan Viral Load HIV 2020. Proyek AMPUH bertujuan untuk meningkatkan cakupan pemeriksaan VL HIV dan early infant diagnosis (EID) dengan melibatkan pemangku kepentingan serta memperkuat pelaksanaan transportasi spesimen di sejumlah provinsi dan kabupaten-kota terpilih.
Kegiatan Bulan Viral Load HIV yang berlangsung mulai Juli hingga November 2020 menargetkan 41.000 ODHA memeriksakan status VL-nya. Sampai 18 September 2020, sebanyak 5.801 sampel telah dikirimkan menggunakan aplikasi SITRUST HIV yang dikembangkan oleh Yayasan KNCV Indonesia untuk membantu proses transportasi spesimen VL dan pelaporan hasil pemeriksaan ke dalam aplikasi rekap kohort program HIV nasional.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.343 sampel ODHA yang telah selesai diperiksa menunjukkan hasil viral load tersupresi. Artinya pengobatan ART yang dilakukan berhasil dan tidak berpotensi untuk menularkan kepada pasangannya. Bulan pemeriksaan Viral Load ini akan dilaksanakan di 105 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia. Harapannya dapat meningkatkan kesadaran ODHA akan pentingnya melakukan pemeriksaan VL HIV.
&rdquo;Saya rutin mengkonsumsi ARV dan rutin melakukan pemeriksaan viral load secara teratur sesuai anjuran dokter. Dengan mengetahui jumlah viral load, kita bisa mengetahui apakah pengobatan ARV kita berfungsi dengan baik dan bisa mengurangi risiko penularan kepada pasangan kita,&rdquo; ujar Antonio, salah satu penyintas ODHA yang melakukan pemeriksaan VL HIV.
Pelaksanaan bulan viral load menjadi upaya dalam mendukung komitmen mencapai target global yaitu 90 persen ODHA dalam pengobatan ARV mengalami penurunan jumlah virus HIV dalam darah (tersupresi). Dengan terwujudnya supresi virus HIV pada ODHA, maka jargon &rdquo;ODHA berhak sehat&rdquo; pun dapat terealisasi.
Sekedar diketahui, YKI merupakan organisasi nirlaba yang bergerak di bidang kesehatan. Resmi terdaftar di Kemenkum HAM sejak 15 Desember 2016. Memulai layanannya dalam upaya eliminasi tuberkulosis melalui pemberian bantuan teknis bagi lembaga layanan kesehatan hingga dukungan bagi kelompok pasien juga bagi masalah kesehatan lainnya.
YKS memulai pelayanan dalam program pengendalian HIV sejak 2011, didukung banyak donor (individu dan organisasi) dalam memberikan pelayanan pengendalian HIV di Indonesia. Dalam pelayanannya, turut berperan memberikan pendampingan teknis untuk memperkuat PHC terkait layanan komprehensif HIV dan IMS yang ramah kepada masyarakat. Berperan menjembatani dan memperkuat sistem populasi kunci dan kampanye media sosial terkait HIV, IMS dan layanan tes pengobatan bagi ODHA.
&nbsp;

Pemeriksaan VL HIV Gratis hingga November 2020

Data laporan sistem informasi HIV AIDS (SIHA) per 5 Juni 2020, hanya 3.950 (1 persen) dari total 394.769 ODHA yang telah diperiksa viral load-nya. Angka ini masih sangat jauh dari total kasus yang ada,&nbsp;padahal pemeriksaan ini penting